Mahasiswa Bidikmisi kembali meraih prestasi di tingkat universitas yaitu dengan terpilihnya Yochidamai Akhsanitaqwim (Yochi), mahasiswa Biologi angkatan 2017, sebagai mahasiswa berprestasi (Mawapres) UNS 2020. Yochidamai Akhsanitaqwim berhasil menjadi juara 2 Mawapres program sarjana. Sebelum terpilih menjadi Mawapres, Yochi telah memenangkan berbagai kompetisi ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional.
Tentu bukanlah hal yang mudah bagi Yochi untuk bisa meraih gelar Mawapres UNS 2020. Ia harus melewati berbagai proses seleksi di tingkat program studi, fakultas, dan universitas. Pada seleksi tingkat universitas, ia harus membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang mana dalam presentasinya menggunakan bahasa Inggris.
Yochi menuturkan, ia mulai semangat menulis Karya Ilmiah sejak masih menjadi mahasiswa baru tahun 2017, tetapi mulai mengerti strategi dan mengikuti berbagai kompetisi pada akhir 2018 yang mana hal itu terinspirasi dari kakak tingkat mahasiswa bidikmisi, Rachmat Adi Riyanto. Semangat untuk terus berprestasi yang ia punya tidak hanya terinspirasi dari kakak tingkatnya saja, tetapi dukungan dari orang tua yang selalu ia peroleh. Orang tua Yochi selalu mengatakan bahwa ketika ia sudah memiliki suatu kegiatan, maka harus bekerja keras dan sungguh – sungguh sampai akhir. Ia juga selalu ingat pesan orang tuanya bahwa tidak perlu ragu dan takut dalam bersaing meskipun nantinya tidak memperoleh juara satu, yang paling penting ia sudah berusaha berjuang dengan maksimal.
Bagi Yochi, gelar Mawapres yang ia peroleh merupakan suatu tanggung jawab yang mana berarti ia siap menjadi teladan bagi mahasiswa lain dan siap berkontribusi untuk almamater UNS. “Kalau mahasiswa belum bisa mengimplementasikan nilai – nilai yang telah ia peroleh di kampus kepada masyarakat luas, paling tidak kita sudah membawa suatu gagasan/ suatu potensi dalam bentuk karya tulis. Daripada buang – buang waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat,” kata Yochi terkait alasannya menjadi mawapres
Dalam proses mengikuti seleksi Mawapres, Yochi juga menghadapi berbagai kendala yang cukup sulit. Kendala pertama yaitu tekait pembagian waktu antara kuliah, akademik mawapres, dan organisasi. Hal ini karenakan jadwal kuliah yang padat dan tugas yang banyak, sehingga ia harus pandai membagi waktu dan memikirkannya dengan matang. Yochi juga membuka jasa penerjemah yang mana hal itu cukup menguras waktu belajarnya.

Kendala yang kedua adalah terkait proses penulisan Karya Tulis Ilmiah. Dikarenakan dari prodi ilmu murni, sehingga dalam mencari ide – ide yang nantinya mudah diterapkan di masyarakat, ia harus banyak membaca referensi dan berkonsultasi kepada dosen pemimbing. Hal ini tentunya membutuhkan proses yang tidak sebentar. Yochi juga mengatakan bahwa ia bukanlah orang yang imajinatif yang bisa mendapat ide secara tiba – tiba. Untuk mendapatkan gagasan yang menarik, ia harus banyak membaca jurnal internasional, buku – buku kuliah, dan referensi lain. Hal ini ia lakukakan agar bisa menganalisis masalah yang terjadi di tengah – tengah masyarakat serta menemukan solusinya. Dengan itulah ia bisa menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah.
Sebagai penutup, Yochi memberikan beberapa pesan kepada para mahasiswa terutama mahasiswa bidikmisi yang tertarik untuk mengikuti ajang Mawapres. Pesan yang pertama adalah kumpulkan 10 sertifikat kejuaraan kelompok atau individu yang dihitung dari saat mulainya perkuliahan. Di ajang Mawapres ini kemampuan diri kita adalah yang utama karena di beberapa penilaian dari point-point seleksi Mawapres adalah tentang diri kita sendiri, bagaimana kepribadian kita dan cara kita mengatur diri kita sendiri. Selain itu kita juga harus bisa menulis Karya Tulis Ilmiah, jika merasa ada kesulitan dan masalah maka berkonsultasilah dengan dosen yang menurut kalian sukai dan bisa berkomunikasi dengan baik. Yang terakhir adalah belajar bahasa Inggris dengan sungguh-sungguh karena di beberapa fakultas saat presentasi dan sesi tanya jawab untuk diseleksi ke tingkat universitas kita diwajibkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Itulah beberapa cerita tentang pengalaman dan pesan Yochi sebagai Mawapres UNS 2020. Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari cerita ini. Semoga dengan ini teman-teman semua bisa terdorong untuk mengikuti jejak Yochi sebagai Mawapres, baik itu di tingkat universitas, nasional, maupun internasional.

Powered Komadiksi:
Berprestasi, Mengabdi Untuk Negeri

KomadiksiSmartUNS2020

KabinetTRISAKA

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Line: @zzs4007x @cnb1076x
IG: @komadiksiuns
FB: Komadiksi Smart UNS
Website: komadiksismart.uns.ac.id
Youtube : Komadiksi SMART UNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *