Sejak Covid-19 menyebar ke Indonesia, seluruh aktivitas menjadi berantakan karena menyalahi kebiasaan sehari-hari mulai hal kecil sampai yang bersifat kompleks. Covid-19 menimbulkan gaya hidup baru dengan tingkat ketergantungan terhadap internet makin tinggi. Hal itu didasarkan oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Kepala Departemen Medik Kesehatan Jiwa RSCM FK Universitas Indonesia Kristina Siste Kurniasanti yang menyatakan bahwa ketergantungan internet pada orang dewasa meningkat 5 kali lipat selama pandemi Covid-19. Sehingga memancing maraknya kejahatan bermodus rekayasa sosial atau manipulasi psikologis.
Meningkatnya aktivitas online ini ternyata juga dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Dengan adanya berbagai masalah perekonomian menjadi salah satu alasan yang melatar belakangi para pelaku kejahatan. Kejahatan yang sering terjadi saat ini yaitu penipuan online. Walaupun penipuan sudah kerap kali terjadi secara offline, lalu mengapa tidak offline? Yap, tentunya mereka menyesuaikan keadaan, jadi penipuan terus di update secara online. Nah, mengapa harus online? dikarenakan penipuan online bisa dibilang lebih praktis dan keuntungan yang didapatkan lebih besar. Lalu apa saja macam-macam bentuk penipuan pada saat ini?
- Penipuan Pinjaman/Investasi/Banking Online
Ekonomi yang menurun dan banyaknya masyarakat yang membutuhkan pinjaman demi menyambung hidup serta keinginan masyarakat dalam mengambil jalan pintas, menjadi awal mula modus penipuan tawaran pinjaman uang online berakar di tengah pandemi. Dengan modus menawarkan investasi abal-abal sudah mampu menggiurkan mata, apalagi jika pelaku kejahatan ini pintar berkata-kata. Penipuan ini juga sering berupa Phone Scams dan Pretexting.
- Penipuan Transaksi Belanja
Sebenarnya jenis penipuan ini sudah sering terjadi bahkan sebelum si Covid-19 datang. Bentuk penipuan jenis ini yaitu konsumen tertipu oleh barang online yang tidak sesuai ekspektasi dan harga yang ditawarkan.
- Penipuan Lewat Undian Berhadiah (Giveaway)
Modus penipuan ini sudah sering terjadi secara online. Awalnya mereka mencari target dengan akun media sosial palsu dan menggencarkan promosi giveaway beserta persyaratan yang harus dipenuhi. Saat tiba waktunya pengumuman, akun tersebut menghilang sehingga masyarakat merasa dirugikan dengan beberapa persyaratan tersebut. Lebih merugikan lagi apabila dalam persyaratan tersebut terdapat perintah untuk melampirkan data pribadi dan uang. Terkadang pengumuman giveaway juga dapat dilakukan melalui phising yang menyatakan bahwa memenangkan giveaway dengan bersyarat.
- Phising
Metode ini dilakukan oleh orang-orang yang sudah professional dengan teknologi, pelaku biasa disebut hacker. Karena penipuan ini dilakukan melalui web yang tidak terpercaya untuk mencuri data pribadi. Penipuan melalui metode phising selalu mengarah ke transfer perbankan, pembobolan data pengguna e-commerce, atau penipuan layanan streaming berbayar dengan tanda kutip gratis.
Walaupun dapat dikatakan teknologi sebagai perisai keamanan, siapa sangka apabila mampu disalahgunakan? Oleh karena itu mari saling waspada.
- Menunda Pengiriman Resi
Saat kita belanja online, kata resi sudah tidak asing lagi di kepala kita. Biasanya penjual yang tidak bertanggung jawab akan memberikan alasan dengan menunda atau bahkan tidak mengirimkan resi. Padahal kita ketahui bahwa resi digunakan untuk melacak posisi barang yang kita beli. Apabila anda menemui penjual seperti ini, sudah seharusnya kalian curigai.
- Bukti Transfer Palsu
Pembeli yang ditipu penjual rasanya sudah biasa. Namun bagaimana jika penjual yang ditipu oleh pembeli?. Penipuan ini sudah sering terjadi di sekitar kita. Bukti transfer palsu hanya rekasaya komputer, perbedaan bukti transfer asli dengan editan komputer biasanya terletak pada logo bank. Nah, jika anda sebagai penjual sudah harus lebih teliti lagi saat mengamati bukti pembayaran yang dikirimkan pembeli agar tidak merugi.
- Penjualan Produk dengan Harga Miring
Siapa yang suka mengejar produk harga miring? Tentu semua juga ingin mendapatkan harga miring dengan kualitas produk yang baik pula. Namun memang terkadang ada situs web yang menawarkan produk dengan harga miring agar mampu mencapai target yang lebih banyak. Siapa pun pasti tergiur pada produk yang harganya murah, bukan? Oleh karena itu, untuk meminimalisir kesalahan bandingkan harga jual produk tersebut dengan situs online lain untuk mengetahui harga pasar yang sebenarnya. Karena sangat tidak wajar apabila harga barang sangat berbeda jauh dengan di pasaran.
Para pelaku kejahatan online makin meningkat tiap harinya begitu pula dengan korban yang terkena penipuan. Namun, ada beberapa tips agar kalian dapat meminimalisir kesalahan dalam beraktivitas online, baik belanja, belajar, atau yang lainnnya. Berikut tips-tips dan beberapa saran dalam menghadapi para pelaku kejahatan online:
- Pencarian online
Jenis-jenis kegiatan biasanya sudah tesebar di pencarian online, sehingga sebelum bertindak sebagiknya pastikan terlebih dahulu di situs pencarian online.
- Aplikasi
Sebaiknya melakukan kegiatan online melalui aplikasi yang sudah aman dan terbukti dapat dipercaya dan memiliki izin, seperti aplikasi yang berasal dari playstore.
- Video Conference
Terkadang terdapat penyusup yang tiba-tiba masuk ke dalam video kita dan mengganggu proses pembelajaran atau rapat dan lainnnya. Sehingga sudah seharusnya kita tidak menyebar password meeting kita kepada orang yang tidak berkepentingan.
- Data Pribadi
Dengan adanya beragam bentuk kejahatan yang tidak selalu kita sadari, alangkah baiknya jika kita selalu waspada dengan tidak sembarangan mengakses sesuatu, pastikan terlebih dahulu kebenaran web tersebut. Apalagi jika berkaitan dengan email, sandi atau data pribadi.
- Hindari kata sandi yang mudah ditebak dan tidak membagikan kata sandi akun kepada orang lain.
- Mengamankan diri dengan lebih dari satu akses keamanan dan memperkaya diri dengan perintah digital yang tidak umum.
- Selalu memperbarui diri dengan informasi mengenai penipuan dan keamanan digital.
- Untuk setiap informasi baru, sebaiknya selalu memastikan kebenarannya ke laman atau akun media sosial resmi.
Nah, bagaimana dengan penjelasan di atas? Apakah sudah cukup membuat kalian untuk lebih waspada? Ataukah mungkin sudah ada yang menjadi korban?. Kita sekarang hidup di dunia yang mengandalkan teknologi dengan tingkat kejahatan yang makin tinggi. Dengan itu, mari kita hadapi bersama-sama dan pastikan kalian selalu cerdas dan bijak dalam bekerja secara online dari rumah.
Powered Komadiksi:
Berprestasi, Mengabdi Untuk Negeri
#KomadiksiSmartUNS2020
#KabinetTRISAKA
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
FB: Komadiksi Smart UNS
IG: @komadiksiuns
Line: @zzs4007x
Website: komadiksismart.uns.ac.id
Youtube : Komadiksi SMART UNS
No Responses