KAMI PARA PENGABDI, BERBAKTI UNTUK NEGERI
Diah Rahmanasari
Teknik Industri 2016
Ketika ocehan berdatangan, cacian dan makian makin mendekat, jangan pedulikan itu. Kami hanya anak bangsa yang akan berjuang menjaga tanggung jawab kami untuk negeri. “Tetaplah pada keyakinanmu, Nak!” itulah ajakan semangat yang selalu diberikan oleh orang tua, guru, dan orang-orang sekitar yang sekiranya peduli dengan pendidikanku. Singkat cerita, apalah daya saya hanya seorang anak dari seorang petani yang pada kesehariannya membantu ayah dan ibu di ladang. Di bawah teriknya panas matahari mereka memeras keringat hanya untukku dan apa yang mereka bawa saat kembalinya ke rumah ? ya, hanya rerumputan yang mereka cari untuk memberi makan ternak, begitulah keseharian petani desa saat tidak musim panen maupun musim tanam.
Apa yang mereka dapat ? orang-orang berpikir bahwa mereka termasuk orang tuaku hanya seorang pekerja fisik yang melampiaskan seluruh raga jasmaninya untuk ekstra bekerja tapi tidak ada hasil. Ya, memang menurut mereka begitu, karena mereka hanya memandang dari sisi luar, para petani hanya pulang pergi ke sawah membawa rumput, parit, dan alat lainnya. Tapi coba kau masuk ke sisi yang lebih dalam. Maka kau akan menemui senbuah cerita yang mendalam dari seorang petani yang memperjuangkan pendidikan anaknya. Seperti orang tuaku yang sampai nekad bekerja siang dan malam untuk membiayai sekolahku. Berharap penuh padaku agar kelak menjadi anak yang bermanfaat untuk semua orang dan mengubah hidup keluarga yang sering diremehkan banyak orang. Mereka terus berjuang, walaupun pendidikan orang tuaku hanya sebatas lulusan SD, tapi aku harus lebih dari itu, begitulah yang selalu dikatakan ibuku padaku.
Mereka yang tidak berada dalam posisi sepertiku tidak akan mengerti apa yang saya rasakan saat itu. Saat dimana hati ini mulai gelisah memikirkan masa depan. Apa yang bisa dilakukan seorang anak petani selain berdoa, berdoa, meminta petunjuk pada Allah agar diberi jalan untuk menempuh pendidikan di Universitas ? mereka yang tidak mengerti bahkan tega mengatakan kepada orang tua ku, mereka meremehkan bisakah mereka(orang tuaku) menyekolahkanku padahal untuk hidup sehari-hari saja susah ?
Aku tidak menyerah dan Allah pun membalas doaku. Dengan Bidikmisi sebagian besar anak sepertiku tertolong masa depannya. Setidaknya ini adalah peluang untuk mereka mengubah kehidupan yang dikatakan suram oleh orang-orang yang meremehkannya. Membuktikan bahwa kita anak negeri, anak petani, anak bidikmisi layak mengembangkan negeri ini.
Pendidikan merupakan hal penting yang menjadi kebutuhan tiap manusia. Dalam hadist pun tertulis bahwa menuntut ilmu. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, al- baihaqi, Ibnu Badil Barr, dan Ibnu Adi dari Anas Bin Malik hadist yang artinya Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap umat, terutama umat islam. Bukan hanya mempelajari namun kita harus mengamalkan secara praktek apa yang telah kita pelajari. Indonesia, tentu kalian semua sudah tau bahwa sistem pendidikan di indonesia sangat miris. Maka wajar jika angka buta huruf di indonesia pada tahun 2014 mencapai 5,97 juta jiwa yang merupakan 3,7 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Angka buta huruf diatas terbilang banyak bukan ? Lalu bagaimana cara kita mengatasinya ? Sudah menjadi tugas kita para mahasiswa untuk mengubah ini semua. Jika bukan kita siapa lagi ? kita sebagai “agent of change”. Karena pendidikan sesungguhnya adalah bagaimana cara kita untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk bangsa dan negara.
Mantan Wakil Presiden Boediono pernah mengatakan Pendidikan adalah kunci pembangunan. Hal ini secara tidak langsung memberikan isyarat kepada lembaga pendidikan utamanya pada perguruan tinggi untuk serius dalam menjadikan anak negeri berkualitas dan berguna untuk bangsa dan negara. Sebagai lembaga pendidikan tertinggi, Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta diwajibkan untuk memenuhi Tri Darma Perguruan Tinggi, yang antara lain
yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pembangunan, serta Pengabdian Masyarakat.
Lalu siapa yang berhak melakukan upaya untuk mewujudkan Tri Darma tersebut ? apakah hanya pihak universitas ? tentu bukan, Visi ini merupakan cita-cita bersama yang harus diwujudkan oleh semua civitas academika di kampus.
Seperti Karyawan, dosen, Pegawai kantor, bahkan kita sebagai mahasiswa berhak untuk mewujudkan visi terebut
Setelah beberapa wacana diatas, masuk pada wacana seberapa penting peran mahasiswa bidikmisi dalam mewujudkan Tri Dharma tersebut ? Saya sendiri sebagai mahasiswa bidik misi tentu akan merasa bahwa tanggungjawab saya untuk mewujudkan visi tersebut lebih berat dari pada mahasiswa reguler yang lain. Kami sebagai mahasiswa yang hidup karena biaya pemerintah tak selayaknya kita kuliah hanya asal-asalan dan berleha-leha selayaknya anak pejabat tinggi yang mungkin sudah terjamin masa depannya. Apalah arti kami tanpa bantuan dari pemerintah ? Tanpa bidikmisi, kami tidak akan seperti ini pada waktu ini.
Pendidikan dan Pengajaran, Perkuliahan yang utama adalah adanya pendidikan dan pengajaran antar mahasiswa dan dosen. Pendidikan sangatlah penting, seperti yang telah saya paparkan di atas, apa gunanya kita hidup tanpa pendidikan ? bahkan dalam Alquran dijelaskan bahwa kita hidup di dunia harus dengan ilmu, di akhirat juga dengan ilmu. Jadi, kita hidup di manapun harus dengan ilmu.
Mahasiswa Bidikmisi, jangan meremehkan mereka yang kalian pikir hidup di kampus hanya karena pemerintah, kita akan membuktikan bahwa kami layak untuk memperoleh pendidkikan yang sama seperti anak pejabat pada umumnya. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya oleh Kakak Tingkat saya yaitu Juli Purnomo, mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian UNS sebagai mahasiswa bidikmisi yang prestasinya luar biasa. Pengalaman yang ia dapat pada tahun 2015 salahsatunya sebagai delegasi Indonesia di Asia-Pasifik Student Entrepreunership Society(ASES) Submir di Manila, Filipina. Selain hal itu ada prestasi yang begitu banyak sehingga tidak bisa saya sebutkan. Hingga ia menjadi Mahasiswa Prestasi
Utama UNS. Sungguh itu luar bisa. Pihak Universitas pun sangat mengapresiasu bahwa mahasiswa Bidikmisi bisa merireh prestasi yang gemilang mengabdi pada negeri melalui tanggungjawab yang diemban lebih serius.
Kami yakin, kami mampu, kami akan berusaha karena kami butuh. Kami akan menjaga tanggung jawab untuk negeri. Pendidikan yang dimaksud bukan hanya terkait pada nilai IPK yang tinggi dan Coumload. Karena layaknya pembelajaran pada perkuliahan adalah adanya keretampilan soft skill dan hard skill. Apa gunanya kita mempunyai IPK yang bagus tapi kita tidak mempunyai
jiwa kepemimpinan, dimana kita akan berkembang ? bagaimana kita bisa memanag orang-orang yang akan bekerja sama dengan kita? Dalam pembelajaran di kelas mahasiswa Bidikmisi dituntut untuk aktif dalam perkuliahan. Bahkan bisa dikatakan bahwa ia berkontribusi besar dalam pembelajaran di kelas. Sehingga suasana kelas yang sesungguhnya akan terasa karena adanya sinergi yang baik antara dosen dan mahasiswa. Selain itu, kita juga bisa menunjukkan kepada civitas yang lain bahwa kami Mahasiswa Bidikmisi bisa mengemban amanah yang telah diberikan pemerintah bahakn kita lebih unggul dari mahasiswa reguler yang lain.
Dengan demikian terbuktilah bahwa mahasiswa bidikmisi memiliki keunggulan yang dapat ia kembangkan dibanding mahasiswa reguler lain. Keikutsertaan dalam oraganisasi akan melatih soft skill yang mumpuni. Di sana kami diajarkan bagaimana memegang tanggung jawab suatu program kerja, berkerja sama, melatih berpikir kritis dalam memecahkan masalah, dan dapat memanage orang dengan baik. Jika kedua keterampilan ini tercapai maka tidak mustahil bahwa Perguruan Tinggi akan menghasilkan mahasiswa yang unggul. Dengan melahirkan mahasiswa yang unggul ini maka bibit-bibit baru yang akan terjun ke masyarakat akan berkualitas serta berguna untuk bangsa dan negara.
Tri Dharma yang kedua yaitu Penelitan dan Pengembangan. Di era global yang sekarang ini, pnelitian dan pengembangan sangat penting untuk diwujudkan. Rasanya mustahil jika perguruan tinggi tidak mewujudkan hal ini. Karena kita di perguruan tinggi tidak hanya dituntut untuk belajar secara materi tapi tentu pada prakteknya kita harus juga menguasainya. Baik mengembangkan ilmu dan
teknologi maupun hal lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. Yang pasti di Perguruan Tinggi kita dituntut untuk menghasilkan suatu produk yang berguna untuk masyarakat.
Jika kita mengamati pada keadaan lingkungan sekitar, kita harus berpikir kritis terhadap apa yang akan terjadi dan mengapa terjadi. Di dunia yang serba cepat dan instan ini perubahan bisa terjadi dalam sekejab mata. Sebagai agent of change kita harus dengan cepat menemukan masalah dan problem solving apa yang tepat untuk masalah tersebut ? kita dituntut untuk selalu berkembang mengikuti perkembangan ilu dan teknologi. Kontribusi mahasiswa bidikmisi dalam mewujudkan hal ini cukup besar, salah satu diantaranya yaitu adanya kewajiban mengikuti PKM. Melalui PKM ini, kreativitas kita diasah dan dipraktekkan kelayakannya untuk masyarakat. Sebuah penemuuan yang baru dan pastinya memberi manfaat pasti akan memiliki nilai lebih. Dari sinilah produktifitas kita akan dimulai.
Kami mahasiswa diharuskan dapat menjadi problem solver dalam segala permasalahan yang ada dalam masyarakat. Dengan penelitian dan pengembangan ini kita bisa memberikan kreativitas kita untuk dimanfaatkan oleh masyarakat agar menuju ke perubahan yang lebih baik. Kita ketahui sendiri bahwa semakin maju ilmu dan teknologi maka semakin maju negara kita. Dengan semakin majunya teknologi maka efisiensi akan tercapai. Maka dari itu penelitian dan pengembangan diperlukan untuk mengubah indonesia ke arah yang lebih baik dan bisa menyusul negara-negara maju lainnya.
Tri Dharma yang ketiga adalah Pengabdian Masyarakat. Apa gunanya kita belajar ini itu, lalu pelakukan penelitian dan pengembangkan suatu penemuan tapi tidak memberi manfaat kepada masyarakat ? ingatlah bahwa kita disini sebagai mahasiswa terutama mahasiswa bidikmisi ditujukan sebagai agent of change untuk masyarakat. Semua yang kita tuju seakan adalah untuk kesejahteraan bersama untuk seluruh masyarakat indonesia.
Hal yang perlu kita lakukan adalah turut ikut dalam kegiatan kemasyarakatan, memberikan penyuluhan mengenai informasi tertentu dan lainnya dimana kita harus berkontribusi penuh dalam kegiatan tersebut. Dengan
begitu masyarakat akan terasa terayomi dengan para generasi muda yang mau mengabdikan diri untuk masyarakat. Bagi mahasiswa bidikmisi sendiri juga diwajibkan untuk mengikuti pelaksanaan sosisialisasi bidikmisi yang kami berikan untuk adek-adek di SMA/sederajat di sekolah-sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan niat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi tanpa takut masalah biaya.
Dalam penyuluhan ini kami terbuka untuk menjawab berbagai pertanyaan yang membuat mereka masih merasa ragu anatara sekolah atau tidak. Dengan tindakan ini setidaknya kami telah meningkatkan rasa kepercayaan diri anak-anak yang kurang mampu untuk semangat melanjutkan sekolah.
Saat ini kesadaran para generasi muda akan tangggung jawab akan masyarakat cukup memprihatinkan. Banyak kasus-kasus yang terjadi misalnya para pejabbat tingginyang sukses bahkan sekolah sampai S3 tetapi apa yang mereka lakukan untuk masyarakat ? Gayus misalnya dia terkenal dengan kasus korupsinya. Korupsi yang memakan uang rakyat miskin yang bahkan untuk membayar pajak pun sepertinya sulit. Tindakan seperti ini harus dihindari. Tapi mengapa kasus korupsi di indonesia bahkan semakin merajalela ? bahkan Indonesia menempati urutan ke 88 dari 168 indeks korupsi dunia yang disurvey pada tahun 2015. negara dengan tingkat korupsi yang cukup besar. Berbeda dengan singapura yang bersih dengan korupsi dengan urutan ke-8. Kenapa korupsi ini bisa terjadi? Begitu jauh tingkat korupsi Indonesia dengan Singapura. Korupsi ini merupakan bukti ketidakpedulian dengan masyarakat yang banyak terjadi di indonesia saat ini. Bagaimana tidak ? uang yang seharusnya digunakan untuk pembiayaan sarana pra sarana umum untuk masyarakat tapi malah dicuri oleh satu pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kita sebagai mahasiswa tidak perlu harus full aktif di organisasi di kampus. Justru kita perlu realisasai yang nyata di lingkungan masyarakat. Aktif dan berkontribusi besar di karang taruna misalnya. Karena di situlah tempat para pemuda untuk mengembangkan diri dan desanya. Sebagai agent of change kita merubah dari lingkupan yang kecil menuju yang lebih besar. Kita rubah dulu dari keluarga kita menjadi lebih baik sebagai seorang anak, lalu meningkat ke
masyarakat melalui karang taruna tadi barulah kita beranjak ke masyarakat kompleks yang lebih luas.
Apa yang harus kita lakukan untuk desa kita ? jika sekarang kita sibuk dengan urusan kuliah dan berada diluar kota maka fokuslah pada kuliahmu disana, lihat dan ikuti organinsasi yang ada disana. Bersungguh-sungguhlah dalam belajar. Karena ilmu itulah yang akan membawamu untuk mengembangkan desamu. Jika ada saatnya untuk kembali lakukan sesuatu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat desa. Dimulai dari hal kecil misalnya ikut mengkooordinir dalam kegiatan kebersihan desa sampai mengadakan suatu acara yang memberi peluang masyarakat untuk mengembangkan usaha.
Selain itu, jika kalian menilai pendidikan di desamu tergolong masih rendah, maka kau perlu melakukan sesuatu mengingat pendidikan itu sangat penting. Bagaimana desamu bisa berkembang jika para pemuda sang penerus masa depan tidak memiliki ilmu yang cukup untuk membangun desanya. Mungkin kamu perlu menindak lanjuti soal hal ini. Salah satunya adalah dengan cara memberikan pendidikan tambahan di luar waktu sekolah. Tidaklah salah jika kau mau berbagi ilmu untuk anak-anak di desamu. Itulah salah satu perwujudan pengabdian masyarakat yang bisa kamu lakukan untuk desamu.
Lalu, kegiatan apalagi yang bisa kamu lakukan sebagai upaya pengabdian masyarakat selain memberikan pendidikan ? carilah potensi yang ada pada desamu, pasti ada sesuatu yang membedakannya dengan desa yang lain. Maksudnya mungkin ada tanaman/ternak yang banyak dibudidayakan di desamu. Pasti ada, kamu sebagai mahasiswa harus menemukan problem solving dari masalah diatas. Pikirkan apa yang harus kamu lakukan agar potensi tersebut berkembang. Jika ada tanaman yang bisa diolah temukan inovasi makanan yang sekiranya bisa diolah secara umum agar bisa di produksi secara massal kemudian dijual sehingga hal ini menjadi potensi/kelebihan yang dimiliki desamu dari yang lain.
Tentulah hal ini tidak hanya menjadikan desamu menjadi lebih dikenal tetapi juga menambah peluang usaha di desamu. Yang semula tidak memiliki pekerjaan karena hanya menunggu waktu panen tanaman menjadi punya
pekerjaan yang menghasilkan tambahan penghasilan. Sehingga masyarakat pada desa tersebut lebih produktif dari sebelumnya. Lebih lanjutnya mungkin kamu juga bisa mendesign kemasan yang menarik sehingga saat dipasarkan banyak konsumen puas. Strategi pemasaran juga harus diatur sedemikian rupa sehingga produk yang melimpah bisa dihabiskan dalam waktu yang cepat.
Beberapa hal diatas merupakan hal yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa agent of change terutama kepada mahasiswa bidikmisi yang pasti berpikir demikian guna meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi yang bermanfaat untuk masyarakat banyak. Dari pendidikan dan pengajaran kami mahasiswa bidikmisi harus belajar bersungguh-sungguh dengan soft skill dan hard skill yang baik, selain pendidikan tapi diperlukan juga action penelitian dan pengembangan untuk menciptakan penemuan kreatif sebagai pemecahan masalah yang ada di masyarakat. Kemudian dari kedua visi tersebut harus ada sinergi untuk mengabdi pada masyarakat. Agar usaha yang kita lakukan senantiasa ikhlas untuk kepentingan bersama. Sehingga lulusan tidak hanya cerdas dalam bekerja urusannya tetapi juga ada rasa kepedulian dengan masyarakat. Begitulah pentingnya dunia pendidikan yang berkualitas untuk hidup kita semua.
Categories:
No Responses