“PROPDHATI”(PROGAM PENDIDIKAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI) BERBASIS KOMADIKSI(KOMINITAS MAHASISWA BIDIK MISI) YANG TERINTEGRASI
Restu Nur Hidayat
B0516033/ Angkatan 2016
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem pendidikan nasional. Keberadaannya dalam kehidupan bangsa dan negara berperan penting melalui penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 20 Ayat 2).
Saat ini kesadaran mahasiswa akan tanggung jawabnya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi semakin menurun. Salah satu isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pendidikan, namun sayangnya pendidikan di Indonesia saat ini sangat meprihatinkan seperti mental mahasiswa yang kurang berani dalam menjawab pertanyaan atau bertanya kepada dosen mata kuliahnya. Hal ini dapat berakibat fatal karena ktika tidak paham ilmu yang di sampaikan dan tidak berani untuk bertanya maka selamanya tidak mengetahui ilmu pelajaranya.
Tidak hanya itu, mahasiswa kurang semangat dalam mengikuti pelajaran di kelas. Hal ini di buktikan denga enggan duduk di kursi paling depan jika tidak terpaksa. Di saat pelajaran pun terkadang bermain HP sendiri sehinnga akan membuat gagal memahami pelajarn yang di sampaikan karena sibuk dengan smartphone-nya.
Selain itu mahasiswa kebanyakan yang memiliki gadged atau smartphone yang terkesan mewah yang seolah telah kehilangan fungsi utamanya. Terlebih lagi smartphone tersebut malah di gunakan untuk browsing ketika ada ulangan. Hal ini jelas tidak di perbolehkan apalagi dilakukan oleh mahasiswa bidik misi. Sebenarnya sah-sah saja memiliki teknologi yang canggih, tetpi harus ada control yang cermat sehingga teknologi bisa dimanfaatkan dalam hal yang tepat.
Sebenarnya dapat dilakukan sosialisasi oleh dosen, namun kebanyakan mahasiswa tidak begitu memperhatikan materi yang di sampaikan dosen sehingga hal ini tidak efektif. Namun ketika mahasiswa dengan mahasiswa akan mempermudah transformasi informasi tri dharma karena bahasa yang digunakan
seragam dan adanya kecocokan komunikasi serta tidak adanya rasa minder ketika antar mahasiswa. Sehingga di perlukan mahasiswa yang berkompeten untuk menyampaikan gagasan tri dharma terutama dari mahasiswa bidik misi kerena mahasiswa bidik misi memiliki tanggung jawab atas yang telah di berikan oleh pemerintah.
Maka dari itu kami ingin menangulangi masalah tersebut dengan “Propdhati”(Progam Pendidikan Tri Dharma Perguruan tinggi) berbasis Komadiksi(Komunitas Mahasiswa Bidik Misi) yang terintregasi sebagai startegi jitu dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama di bidang pendidikan oleh mahasiswa bidik misi. Progam ini berbasiskan potensi mahasiswa bidik misi senior yang yang terlatih untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada mahasiswa baru yang di dukung dengan Komadiksi(Komunitas Mahasiswa Bidik Misi) yang terintregasi, sehingga upaya pendidikan di perguruan tinggi bisa oprimal.
ISI
1. Kondisi Kekinian Mahasiswa di Perguruan Tinggi Indonesia
Permasalahan utama dari pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia ada 2 permasalahan utama. Permasalahan pertama,proses belajar mengajar dan output-nya serta masalah pendukung dari berlajannya sistem pendidikan Indonesia yang kurang efektif. Sehingga banyak mahasiswa yang tidak begitu mengetahui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Maka diperlukan sosialisasi yang berkualitas tinggi agar hal ini dapat terealisasi dengan baik. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan media online.
Permasalahan yang lain adalah kuranganya semangat mahasiswa pada umumnya dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika tidak ada semangat dalam belajar maka sebanyak apapun ilmu yang di sampaikan oleh dosen tidak akan masuk ke para mahasiswa. Maka dibutuhkan motivasi yang besar dan komtinyu agar mahasiswa dapat bersemangat dalam belajar terlebih mahasiswa bidik misi. Salah satu cara yangbisa di lakukan adalah dengan memberikan kisah-kisah
inspiratif kepada mahasiswa. Sebab dengan kisah inspiratif ini dapat menobarkan semangat dan menbentuk karakter seseorang.
2. Potensi Mahasiswa Bidik Misi dalam Mengimplementasi Gagasan
Mahasiswa bidik misi memiliki 2 potensi utama. Potensi pertama, kebanyakan mahasiswa bidik misi umumnya adalah siswa yang berprestasi ketika di SMA. Jelas hal ini sangat akan sangat membantu kerika sudah di bangku perkuliahan sebab mahasiswa bidik misi telah memiliki kecerdasan yang lebih daripada yang lain. Ketika di SMA para guru juga mengarahkan siswa yang pandai untuk mendaftarkan diri untuk mendapat bidikmisi. Hal ini secara tidak langsung telah menyeleksi mahasiswa yang mendaftar bidik midi.
Potensi yang kedua,mahasiswa bidik misi umumnya di besarkan di lingkungan yang kurang memadai. Hal ini bisa menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa untuk menjadi lebih hebat daripada mahasiswa lain yang mungkin hidupnya di atas rata-rata yang terkadang malah lalai terlelap oleh keadaan.
3. Konsep “Propdhati” Berbasis “Komadiksi”
“Propdhati” adalah Progam Pendidikan Tri Dharma Perguruan tinggi yang bertujuan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan tinggi oleh mahasiswa bidik misi. Berikut adalah strategi yang di gunakan dalam “Propdhati”:
a,Sosialisasi Tri Dharma Perguruan tinggi
Pertama, mahasiswa bidik misi akan menyosialisai dengan media online. Media online dipilih karena media yang paling sering di gunakan mahasiswa. Dengan ini diharapkan akan memeratakan konsep tri dharma kepada mahasiswa lain. Kedua, dilakukan sosialisasi face to face yang dilakukan mahasiswa bidik misi di tiap prodinya. Harapanya, hal ini akan lebih mengena kepada mahasiswa lain mengenai tri dharma perguruan tinggi.
b. Aksi Tri Dharma
Dalam mengimplementasian tri dharma perguruan tinggi di tindak-lanjuti dengan pemberian kisah-kisah atau cerita tentang banyak mahasiswa yang kurang
mampu namun bias berprestasi seperti Juli Purnomo yang berkuliah dengan mancari rongsok.cerita seperti ini akan membangkitkan semangat mahasiswa. Dan yang tidak kalah penting adalah niat yang lurus. Sebab dengan niat yang lurus akan di mudahkan dalam kita mencapai tujuan kita.
c. Pemberian Hadiah bagi yang Mahasiswa Berhasil Mengimplementasikan
hal ini dilakukan agar mahasiswa bidik misi memiliki motivasi lebih untuk bertugas dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Meskipun memiliki tanggung jawab yang besar sebagai mahasiswa bidik misi untuk dijadkan motivasi tetapi perlu dilakukan pemberian hadiah untuk meng-upgrad semangat mahasiswa.
4. Pihak yang Terlibat Implementasi Gagasan
a. Rektor Universitas
Rektor universitas berperan dalam merumuskan kebijakan,memberi dukungan edukasi, administrasi, dan anggaran, serta mengawasi pelaksanaan “Propdhati”.
b. Dosen Ahli Seminar
Dosen ahli seminar berperan dalam melatih para mahasiswa bidik misi terutama yang berkompeten dalam keilmuan, mengenai cara presentasi yang baik agar dapat menyampaiakan gagasan dengan baik pula.
c. Dosen PPKN
Dosen PPKN berperan untuk memberikan materi Tri Dharma Perguruan tinggi. Hal ini dilakukan agar materi yang di sampaikan tidak melenceng dari pemaknaan tri dharma sehingga pengaplikasianya sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
d. Mahasiswa Bidik Misi yang Berkompeten
Mahasiswa yang berkompeten terutama dari bidik misi berperan sebagai penyampai informasi dan pengimplementasi Tri Dharma Perguruan tinggi kepada mahasiswa lain.
5. Tahap Implementasi “Propdhati”(Progam Pendidikan Tri Dharma Perguruan tinggi) berbasis Komadiksi(Komunitas Mahasiswa Bidik Misi) yang terintregasi
Tahap Implementasi “Propdhati” berdasarkan fungsi manajemen menurut George R. Terry (1968) sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
meliputi pelatihan mahasiswa bidik misi oleh dosen ahli tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini dilakukan sebagai persiapan mahasiswa bidik misi agar benar-benar dapat menyampaikan Tri Dharma Perguruan Tinggi ke mahasiwa lain dengan baik.
2. Pengorganisasian (organization)
dengan mengumpulkan mahasiswa bidik misi yang berkemampuan lebih dalam meyanpaikan gagasan dalam sebuah komunitas yang teritegrasi untuk menunjang keberhasilan tri dharma perguruan tinggi. Dan ini sudah terbentuk di UNS yakni KOMADIKSI
3. Penggerakan (actuating)
Bertujuan untuk aksi yang dilakukan komunitas kepada semua mahasiswa agar berjalan sesuai dengan pekerjaan yang telah di berikan kepada tiap mahasiswa bidik misi.
4. Pengawasan (controlling)
Bertujuan untuk mengawasi mengawasi keseluruhan aspek. Seluruh data yang didapat akan dijadikan bahan evaluasi untuk menjadikan “Propdhati” semakin baik ke depannya.
KONKLUSI
Permasalahan utama dari pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia ada 2 permasalahan utama. Pertama, permasalahan pertama,proses belajar mengajar dan output-nya serta masalah pendukung dari berlajannya sistem pendidikan Indonesia yang kurang efektif. Kedua, rendahnya semangat mahasiswa pada umumnya dalam kegiatan belajar mengajar.
Mafaat yang di dapat dari “Propdhati” adalah terealisasinya Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia terutama di bidang pendidikan dan pengajaran seperti mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara, mengembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beeriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini juga dapat menjadi titik banngkit mahasiswa agar bias berprestai dalam akademik maupun di bidang non-akademik sehingga dapat mendorong pendidikan di Indonesia.
Manfaat lain yang di dapat adalah tingginya semangat mahasiswa dan cenderung stabil karena di control dengan Komadiksi(Komunitas Mahasiswa Bidik Misi) yang terintregasi. Dengan demikian mahasiswa dapat mengikuti pekuliahan di universitas dengan baik, tenang serta penuh semangat.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Nugroho(2013). TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI(TDPT). Diakses pada 13 Desenber 2016 dari http://catatanaktivismuda.blogspot.co.id/2013/09/tri-dharma-perguruan-tinggitdpt.html
Muhammad(2015). Kualitas Pendidikan Indonesia di Mata Dunia. Diakses pada 13 Desenber 2016 dari
https://www.taralite.com/artikel/post/kualitas-pendidikan-indonesia-di-mata-dunia/
Okezone(2016). Anak Pencari Rongsok Mahasiswa UNS Solo Ini Bergelimang Prestasi Dunia. Diakses pada 14 Desenber 2016 dari http://news.okezone.com/read/2016/09/08/65/1485019/anak-pencari-rongsok-mahasiswa-uns-solo-ini-bergelimang-prestasi-dunia
Tulus Kurnianto(2010). Pentingnya Niat lurus dan Kebersihan hati. Diakses pada 14 Desenber 2016 dari http://islamdarialquran.blogspot.co.id/2010/09/pentingnya-niat-dan-kebersihan-hati.html
Leon Manua(2012). Fungsi Manajemen Menurut George Terry. Diakses pada 14 Desenber 2016 dari
http://studimanajemen.blogspot.co.id/2012/08/fungsi-manajemen-menurut-george-terry.html
Kompasiana(2016). Manfaat Pendidikan untuk Kita. Diakses pada 14 Desenber 2016 dari http://www.kompasiana.com/war/manfaat-pendidikan-untuk-kita_56efadfc5eafbd9d07caf3f6
No Responses